Selingkuh Karena Dunia Maya



Namaku…katakan CeMatrE, tempat tinggalku di Cempaka Putih Jakarta Pusat, dan sudah setahun menikah, tetapi entah kenapa belum mempunyai anak, walaupun hubungan sex kami (dengan suami) lakukan dengan rutin dan lancar, kehidupan sex kami biasa biasa saja, bahkan cenderung membosankan, karena menurutku kurang bervariasi, tapi aku tidak pernah berselingkuh dengan orang lain selama ini, karena suamiku sangat menyayangi aku bahkan cenderung memanjakanku.

Selingkuh Karena Dunia Maya -Cerita Sex 24 Jam
cerita-sex-selingkuh-karena-dunia-maya

Tapi kesetiaanku ini berakhir sampai hari sabtu tanggal 19/4/1999 . Hal ini dimulai dengan perkenalanku dengan dunia internet sejak sebulan yang lalu. Secara rinci aku tidak menjelaskan bagaimana aku belajar internet, tetapi sampai suatu waktu aku berkenalan dengan seorang cowok dalam acara chatting di web idola. Ketika ini aku sedang belajar tentang bagaimana untuk ber chatting di internet, temanku mengajari aku untuk masuk ke web idola, lalu masuk ke forum chattingnya.

Ketika aku sudah masuk ke forum, ada yang mengirimi aku private message, ternyata seorang cowok yang berusia 30 tahun, berkeluarga, juga belum mempunyai anak, namanya…katakan Basudewo, berasal dari jakarta, bekerja di sebuah perusahaan asing yang sedang mengerjakan sebuah proyek maintenance jalan KA (jakarta-surabaya), tetapi perusahaan itu mempunyai kantor cabang di cirebon dan semarang, hingga Basudewo sering melakukan tugas meninjau kantor cabangnya, termasuk di semarang.
Setelah kami berkenalan lewat chatting, lalu dia juga kadang kadang menelepon (dari jakarta)…mungkin pakai telepon kantor, tetapi kami belum pernah bertemu muka, sampai pada tgl 16 juni 1999 Basudewo menelepon aku, dan mengatakan bahwa dia sedang berada di semarang untuk urusan kerja dan menawari aku untuk berkenalan dan bertemu muka. Pertama kali aku ditawari begitu, aku agak bingung, karena hal seperti ini adalah sangat baru bagiku, sudah mengenal seseorang, tapi belum pernah bertemu, dan sekarang akan bertemu orang tsb.
Tapi akhirnya aku menyetujui dan akhirnya kita membuat janji untuk bertemu pada hari sabtu pagi (karena kantor Basudewo libur, hingga Basudewo mempunyai waktu untuk bertemu). Kita menetapkan tempat bertemunya di lobby hotel graha santika (tempat Basudewo menginap) jam 9 pagi. Pada hari dan jam yang sudah kita tentukan, aku datang kesana sendirian, karena suamiku masih bekerja di perusahaannya (perusahaan tempat suamiku bekerja tidak libur pada hari sabtu), tetapi sampai disana aku tidak menjumpai Basudewo, akhirnya aku bertanya ke bagian reception, dan menanyakan apakah ada tamu bernama Basudewo dari jakarta, setelah di check, ternyata ada, dan aku diberi tahu no kamarnya.
Akhirnya aku telepon ke kamarnya, dan Basudewo mengangkat telepon, aku menanyakan apakah dia lupa dengan janji bertemunya, Basudewo menjawab bahwa dia tidak lupa, tetapi karena semalam dia harus bekerja menemani tamu sampai larut malam, akhirnya dia terlambat bangun, bahkan sekarang belum mandi. Aku dapat memakluminya, tetapi aku bingung apakah aku harus menunggu di lobby sampai dia selesai mandi, dsb, atau harus bagaimana, akhirnya Basudewo menawarkan bila aku tidak keberatan, aku dapat naik ke kamarnya dan menunggu di ruang tamu di kamarnya (ternyata kamarnya mempunyai ruang tamu sendiri, semacam suite room atau apa aku tidak menanyakan), aku agak bingung juga, tapi akhirnya aku menyetujui untuk naik ke kamarnya.
Sesampai didepan kamarnya, aku pencet bel, lalu tidak lama kemudian Basudewo membuka pintu. Ternyata Basudewo mempunyai wajah yang ganteng sekali, dan tubuhnya juga sangat macho, setelah kita ber basa basi diruang tamu kamarnya, Basudewo bilang permisi untuk mandi sebentar dan mempersilahkan aku untuk main komputernya (dia membawa komputer kecil…notebook..?), dia bahkan membantu aku untuk meng connect kan ke internet, lalu Basudewo meninggalkanku untuk mandi.
Setelah aku sendirian, aku mencoba untuk masuk ke web untuk chatting, tetapi entah kenapa kok tidak bisa masuk web tsb, setengah teriak aku menanyakan ke Basudewo, dan Basudewo menjawab mungkin web tsb lagi down, dan Basudewo menyarankan untuk mencoba saja web yang lain, caranya lihat di historynya (aku tidak mengerti artinya..), tetapi karena aku tidak punya kerjaan, aku mencoba bagaimana caranya untuk membuka historynya (itupun dengan cara saling teriak dengan Basudewo), sampai akhirnya aku dengan tidak sengaja membuka web cersex.com, ini yang pertama aku membuka cerita seru, ternyata isinya adalah cerita cerita sex dengan bahasa indonesia, lalu aku mencatat alamat webnya, dengan pertimbangan mungkin aku akan buka lagi di rumah.
Lalu aku mulai membaca cerita cerita yang ditampilkan, terus terang aku mulai terangsang karena membaca cerita sex tsb, aku merasa celana dalamku mulai lembab karena vaginaku mulai basah. Sampai akhirnya Basudewo selesai mandi, dan keluar menemuiku. Pertama dia kaget melihat aku sedang membaca web cerita seru, akupun sangat malu melihat dia memergoki aku sedang membaca cerita seru, dan segera aku men disconnect komputernya ke internet dan menutup layar web cerita seru tsb, tetapi karena Basudewo sudah terlanjur melihat aku membaca cerita seru, setelah beberapa waktu dia diam, akhirnya dia tertawa dan menanyakanku apakah aku pernah masuk ke web tsb, aku dengan malu malu menjawab belum. Basudewo bertanya lagi, bagaimana ceritanya..?, aku bingung menjawabnya..sampai Basudewo tertawa lagi..kali ini sampai terpingkal pingkal…akhirnya aku juga ikut tertawa.
Setelah suasananya agak mencair, kami mulai ngobrol lagi, tentu dengan topik internet, ternyata Basudewo sangat menguasai internet, hingga aku dijelaskan banyak mengenai dunia internet, baru aku tahu bahwa internet tidak hanya digunakan untuk chatting dan kirim e mail saja, ternyata sangat banyak manfaatnya. Bahkan Basudewo menjelaskan bahwa di internet kita dapat membuka web…dewasa, misalnya cerita seru, dan web yang menampilkan gambar gambar….sex, aku agak penasaran dengan penjelasannya yang terakhir, dan rupanya Basudewo mengetahui keingin tahuan ku,
lalu dia menawarkan untuk mencoba penjelasannya dengan membuka web web dewasa tsb, rupanya komputer Basudewo mempunyai satu bagian..(favourite..?), yang isinya adalah alamat web web dewasa, hingga kita tidak perlu tiap kali menuliskan melalui keyboard, setelah Basudewo membuka web porno tsb, aku sangat kaget, karena isinya adalah gambar sepasang cowok-cewek sedang berhubungan sex, terus terang aku baru pertama kali melihat gambar gambar semacam itu, hingga aku sangat malu dan tidak tahu harus bagaimana…,
tapi sejujurnya aku mulai terangsang dengan melihat gambar tsb, tetapi kemudian Basudewo mengganti web tsb dengan web lain yang isinya juga tentang orang berhubungan sex, tetapi yang ditampilkan adalah film (movie), ini juga pertama kali aku melihat film orang bermain sex, ternyata film film semacam itu juga sama dengan blue film (kata Basudewo)..sejujurnya aku belum pernah melihat blue film, melihat cewek mencium bahkan mengulum penis sampai mengeluarkan sperma.., dan cowok menciumi vagina cewek….
Aku mulai merasa panas dingin melihat nya, mungkin aku mulai terangsang berat, dan entah bagaimana dan kapan mulainya ternyata Basudewo sudah memelukku dan mulai meraba payudaraku, pertama aku ingin berontak, karena aku merasa ini tidak boleh, tetapi entah bagaimana aku tidak bisa melakukan apa apa, aku diam saja bahkan menikmati perlakuannya, sampai tangan Basudewo mulai menjelajah turun ke vagina ku, aku merasa celana dalamku sangat basah, Basudewo lalu mulai membuka pakaianku, entah bagaimana aku diam saja, hingga aku sekarang hanya memakai celana dalam dan BH,
lalu aku ditarik masuk ke kamarnya dan aku ditidurkan di tempat tidurnya yang besar, disini Basudewo mulai menciumi bibirku, terasa sangat hangat, tangan Basudewo tidak berhenti memainkan payudara dan vaginaku, hingga aku merasa sangat terangsang sekali, lalu Basudewo mulai membuka BH dan celana dalamku, dan mulai menciumi puting payudaraku, aku sudah pasrah dengan perlakuannya, dan sudah setengah sadar dengan apa yang dia lakukan, karena aku sudah sangat terangsang sekali, sampai ketika dia mulai menciumi vaginaku, aku merasakan hal yang sangat enak sekali (suamiku belum pernah menciumi vaginaku), aku merasa ada sesuatu yang akan meledak dari dalam vaginaku,
sampai ketika aku membuka mata, ternyata Basudewo sedang membuka pakaian nya sampai dia telanjang bulat, ternyata Basudewo mempunyai penis yang besar sekali, mungkin sekitar 18 – 20 cm, dengan bulu yang lebat, lalu Basudewo mendekatkan penis di mulutku, sambil dia melanjutkan menciumi vaginaku. Aku mengerti dengan keinginannya, karena aku baru melihat di web porno tadi, ada yang saling menciumi penis dan vagina dengan posisi cewek diatas mengulum penis, dan cowok dibawah menciumi vagina. Walaupun aku belum pernah melakukan hal tsb,
tetapi karena aku sangat terangsang dan juga setengah sadar, aku masuk kan penis Basudewo kedalam mulutku, terasa sangat susah karena penis Basudewo besar sekali, tetapi aku berusaha meniru cara mengulum penis (seperti di web), dan ternyata Basudewo mulai terangsang dengan kulumanku, aku merasakan penisnya mulai mengeras. Sampai suatu saat Basudewo melepaskan penisnya dan membalikkan posisinya hingga penisnya tepat berada didepan vaginaku dan Basudewo mulai menekan penisnya kedalam vaginaku, aku merasakan hal yang sangat enak sekali, yang belum pernah aku rasakan dengan suamiku,
ketika Basudewo mulai mengocok penisnya (mungkin karena penisnya sangat besar), setelah beberapa waktu Basudewo mengajak untuk berganti posisi (aku belum pernah berhubungan sex dengan berganti posisi, biasanya dengan suamiku aku hanya berhubungan secara biasa saja), Basudewo menyuruh aku tengkurap setengah merangkak, dan dia lalu memasukkan penisnya dari belakang, ternyata posisi ini sangat merangsang aku, hingga dari vaginaku terasa ada yang meledak..
(inikah orgasme..?),
setelah sekian waktu Basudewo belum juga mengeluarkan sperma, Basudewo lalu mencabut penisnya lagi dan menyuruhku untuk duduk dan dia memasukkan penisnya dari bawah, posisi ini kurang enak buat aku, karena terasa sakit diperut, ada yang terasa menyodok perutku, untung posisi ini tidak berlangsung lama, karena Basudewo akan mengeluarkan sperma, Basudewo lalu mencabut penisnya dan mengocok penisnya sendiri didepan mukaku, sampai ketika dia memuncratkan spermanya, aku tidak sempat mengelak, hingga spermanya muncrat mengenai mukaku, bahkan ada yang masuk ke mulutku, terasa asin,
aku bingung sekali ketika Basudewo memintaku untuk menyedot penisnya, aku agak jijik, tetapi aku pikir sudah kepalang basah, dan aku ingin merasakan bagaimana rasanya menyedot penis yang sedang mengeluarkan sperma, lalu aku akhirnya menyedot penisnya, terasa ada sesuatu yang kental masuk kedalam mulutku, rasanya asin, dan ternyata aku menyedotnya terlalu keras, hingga Basudewo mendesis desis…entah keenakan atau kesakitan.., sampai akhirnya penisnya mengecil…
Setelah aku membuang spermanya dari mulutku ke tissue, aku terlentang sambil beristirahat, ternyata Basudewo langsung mulai menciumi vaginaku lagi, sampai aku merasa orgasme lagi…ternyata rasanya enak sekali bila vagina diciumi, setelah selesai kami berdua masuk kamar mandi untuk membersihkan sperma dimukaku dan mencuci vaginaku, Basudewo juga mencuci penisnya. Ini adalah pertama kali aku berselingkuh dalam perkawinanku, aku merasa berdosa terhadap suamiku, tetapi bagaimanapun telah terjadi, dan aku tidak ingin suamiku mengetahui rahasiaku
Posted in: , , , | Posted by :

Dua Suster Kesayanganku

Peristiwa ini terjadi awal April 1990 yang lalu pada waktu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang mewabah. Nah, waktu itu aku juga terkena penyakit DBD tersebut.

cerita-sex-dua-suster-kesayanganku


Pagi itu, setelah bangun tidur, aku merasa pusing sekali, suhu tubuh tinggi dan pegal-pegal di sekujur tubuh. Padahal kemarin siangnya, aku masih bisa mengemudikan mobilku seperti biasa, tanpa ada gangguan apa-apa. Keesokan sorenya, karena kondisi tubuhku semakin memburuk, akhirnya aku pergi ke UGD sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta.
Ketika aku periksa darah di laboratorium klinik di rumah sakit tersebut, ternyata hasilnya trombosit-ku turun jauh menjadi hampir separuh trombosit yang normal. Akhirnya karena aku tidak mau menanggung resiko, sore itu juga aku terpaksa harus rawat inap alias diopname di rumah sakit tersebut.
Aku memperoleh kamar di kelas 1. Itu pun satu-satunya kamar yang masih tersedia di rumah sakit tersebut. Kamar-kamar lainnya sudah penuh terisi pasien, yang sebagian besar di antaranya juga menderita DBD sepertiku. Di kamar itu, ada 2 tempat tidur, satu milikku dan satunya lagi untuk seorang pasien lagi, tentu saja cowok juga dong. Kalau cewek sih bakal jadi huru-hara tuh! Dari hasil ngobrol-ngobrol aku dengannya, ketahuan bahwa dia sakit gejala tifus.
Akhirnya, aku menghabiskan malam itu berbaring di rumah sakit. Perasaanku bosan sekali. Padahal aku baru beberapa jam saja di situ. Tapi untung saja, teman sekamarku senang sekali mengobrol. Jadi tidak terasa, tahu-tahu jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Di samping mata sudah mengantuk, juga kami berdua ditegur oleh seorang suster dan dinasehati supaya istirahat. Aku dan teman baruku itu tidur.
Saking nyenyaknya aku tidur, aku terkejut pada saat dibangunkan oleh seorang suster. Gila! Suster yang satu ini cantik sekali, sekalipun tubuhnya sedikit gempal tapi kencang. Aku tidak percaya kalau yang di depanku itu suster. Aku langsung mengucek-ngucek mataku. Ih, benar! aku tak bermimpi! aku sempat membaca name tag di dadanya yang sayangnya tidak begitu membusung, namanya Gina (bukan nama sebenarnya).
“Mas, sudah pagi. Sudah waktunya bangun” kata Suster Gina.
“Nggg…”dengan sedikit rasa segan akhirnya aku bangun juga sekalipun mata masih terasa berat.
“Sekarang sudah tiba saatnya mandi, Mas” kata Suster Gina lagi.
“Oh ya. Suster, saya pinjam handuknya deh. Saya mau mandi di kamar mandi”
“Lho, kan Mas sementara belum boleh bangun dulu dari tempat tidur sama dokter”
“Jadi?”
“Jadi Mas saya yang mandiin”
Dimandiin? Wah, asyik juga kayaknya sih. Terakhir aku dimandikan waktu aku masih kecil oleh mamaku.
Setelah menutup tirai putih yang mengelilingi tempat tidurku, Suster Gina menyiapkan dua buah baskom plastik berisi air hangat. Kemudian ada lagi gelas plastik berisi air hangat pula untuk gosok gigi dan sebuah mangkok plastik kecil sebagai tempat pembuangannya. Pertama-tama kali, suster yang cantik itu memintaku gosok gigi terlebih dahulu.
“Oke, sekarang Mas buka kaosnya dan berbaring deh” kata Suster Gina lagi sambil membantuku melepaskan kaos yang kupakai tanpa mengganggu selang infus yang dihubungkan ke pergelangan tanganku.
Lalu aku berbaring di tempat tidur. Suster Gina menggelar selembar handuk di atas pahaku.
Dengan semacam sarung tangan yang terbuat dari bahan handuk, Suster Gina mulai menyabuni tubuhku dengan sabun yang kubawa dari rumah. Ah, terasa suatu perasaan aneh menjalari tubuhku saat tangannya yang lembut tengah menyabuni dadaku. Ketika tangan Suster Gina mulai turun ke perutku, aku merasakan gerakan di selangkanganku. Astaga! Ternyata batang kemaluanku menegang! Aku sudah takut saja kalau-kalau Suster Gina melihat hal ini. Uh, untung saja, tampaknya dia tidak mengetahuinya.
Rupanya aku mulai terangsang karena sapuan tangan Suster Gina yang masih menyabuni perutku. Kemudian aku dimintanya berbalik badan, lalu Suster Gina mulai menyabuni punggungku, membuat kemaluanku semakin mengeras. Akhirnya, siksaan (atau kenikmatan) itu pun usai sudah. Suster Gina mengeringkan tubuhku dengan handuk setelah sebelumnya membersihkan sabun yang menyelimuti tubuhku itu dengan air hangat.
“Nah, sekarang coba Mas buka celananya. Saya mau mandiin kaki Mas”
“Tapi, Suster…”aku mencoba membantahnya.
“Celaka” pikirku.
Kalau sampai celanaku dibuka terus Suster Gina melihat tegangnya batang kemaluanku, mau ditaruh di mana wajahku ini.
“Nggak apa-apa kok, Mas. Jangan malu-malu. Saya sudah biasa mandiin pasien. Nggak laki-laki, nggak perempuan, semuanya”
Akhirnya dengan ditutupi hanya selembar handuk di selangkanganku, aku melepaskan celana pendek dan celana dalamku. Ini membuat batang kemaluanku tampak semakin menonjol di balik handuk tersebut. Kacau, aku melihat perubahan di wajah Suster Gina melihat tonjolan itu. Wajahku jadi memerah dibuatnya. Suster Gina kelihatannya sejenak tertegun menyaksikan ketegangan batang kemaluanku yang semakin lama semakin parah. Aku menjadi bertambah salah tingkah, sampai Suster Gina kembali akan menyabuni tubuhku bagian bawah.
Suster Gina menelusupkan tangannya yang memakai sarung tangan berlumuran sabun ke balik handuk yang menutupi selangkanganku. Mula-mula ia menyabuni bagian bawah perutku dan sekeliling kemaluanku. Tiba-tiba tangannya dengan tidak sengaja menyenggol batang kemaluanku yang langsung saja bertambah berdiri mengeras. Sekonyong-konyong tangan Suster Gina memegang kemaluanku cukup kencang. Kulihat senyum penuh arti di wajahnya.
Aku mulai menggerinjal-gerinjal saat Suster Gina mulai menggesek-gesekkan tangannya yang halus naik turun di sekujur batang kejantananku. Makin lama makin cepat. Sementara mataku membelalak seperti kerasukan setan. Batang kemaluanku yang memang berukuran cukup panjang dan cukup besar diameternya masih dipermainkan Suster Gina dengan tangannya.
Akibat nafsu yang mulai menggerayangiku, tanganku menggapai-gapai ke arah dada Suster Gina. Seperti mengetahui apa maksudku, Suster Gina mendekatkan dadanya ke tanganku. Ouh, terasa nikmatnya tanganku meremas-remas payudara Suster Gina yang lembut dan kenyal itu. Memang, payudaranya berukuran kecil, kutaksir hanya 32. Tapi memang yang namanya payudara wanita, bagaimanapun kecilnya, tetap membangkitkan nafsu birahi siapa saja yang menjamahnya.
Sementara itu Suster Gina dengan tubuh yang sedikit bergetar karena remasan-remasan tanganku pada payudaranya, masih asyik mengocok-ngocok kemaluanku. Sampai akhirnya aku merasakan sudah hampir mencapai klimaks. Air maniku, kurasakan sudah hampir tersembur keluar dari dalam kemaluanku. Tapi dengan sengaja, Suster Gina menghentikan permainannya. Aku menarik nafas, sedikit jengkel akibat klimaksku yang menjadi tertunda. Namun Suster Gina malah tersenyum manis. Ini sedikit menghilangkan kedongkolanku itu.
Tahu-tahu, ditariknya handuk yang menutupi selangkanganku, membuat batang kemaluanku yang sudah tinggi menjulang itu terpampang dengan bebasnya tanpa ditutupi oleh selembar benang pun. Tak lama kemudian, batang kemaluanku mulai dilahap oleh Suster Gina. Mulutnya yang mungil itu seperti karet mampu mengulum hampir seluruh batang kemaluanku, membuatku seakan-akan terlempar ke langit ketujuh merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dengan ganasnya, mulut Suster Gina menyedoti kemaluanku, seakan-akan ingin menelan habis seluruh isi kemaluanku tersebut. Tubuhku terguncang-guncang dibuatnya. Dan suster nan rupawan itu masih menyedot dan menghisap alat vitalku tersebut.
Belum puas di situ, Suster Gina mulai menaik-turunkan kepalanya, membuat kemaluanku hampir keluar setengahnya dari dalam mulutnya, tetapi kemudian masuk lagi. Begitu terus berulang-ulang dan bertambah cepat. Gesekan-gesekan yang terjadi antara permukaan kemaluanku dengan dinding mulut Suster Gina membuatku hampir mencapai klimaks untuk kedua kalinya. Apalagi ditambah dengan permainan mulut Suster Gina yang semakin bertambah ganasnya. Beberapa kali aku mendesah-desah. Namun sekali lagi, Suster Gina berhenti lagi sambil tersenyum. Aku hanya keheranan, menduga-duga, apa yang akan dilakukannya.
Aku terkejut ketika melihat Suster Gina sepertinya akan berjalan menjauhi tempat tidurku. Tetapi seperti sedang menggoda, ia menoleh ke arahku. Ia menarik ujung rok perawatnya ke atas lalu melepaskan celana dalam krem yang dipakainya. Melihat kedua gumpalan pantatnya yang tidak begitu besar namun membulat mulut dan kencang, membuatku menelan air liur. Kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadapku. Di bawah perutnya yang kencang, tanpa lipatan-lipatan lemak sedikitpun, walaupun tubuhnya agak gempal, kulihat liang kemaluannya yang masih sempit dikelilingi bulu-bulu halus yang cukup lebat dan tampak menyegarkan.
Tidak kusangka-sangka, tiba-tiba Suster Gina naik ke atas tempat tidur dan berjongkok mengangkangi selangkanganku. Lalu tangannya kembali memegang batang kemaluanku dan membimbingnya ke arah liang kemaluannya. Setelah merasa pas, ia menurunkan pantatnya, sehingga batang kemaluanku amblas sampai pangkal ke dalam liang kemaluannya. Mula-mula sedikit tersendat-sendat karena begitu sempitnya liang kenikmatan Suster Gina. Tapi seiring dengan cairan bening yang semakin banyak membasahi dinding lubang kemaluan tersebut, batang kemaluanku menjadi mudah masuk semua ke dalamnya.
Tanganku mulai membuka kancing baju Suster Gina. Setelah kutanggalkan bra yang dikenakannya, menyembullah keluar payudaranya yang kecil tapi membulat itu dengan puting susunya yang cukup tinggi dan mengeras. Dengan senangnya, aku meremas-remas payudaranya yang kenyal. Puting susunya pun tak ketinggalan kujamah. Suster Gina menggerinjal-gerinjal sebentar-sebentar ketika ibu jari dan jari telunjukku memuntir-muntir serta mencubit-cubit puting susunya yang begitu menggiurkan.
Dibarengi dengan gerakan memutar, Suster Gina menaik-turunkan pantatnya yang ramping itu di atas selangkanganku. Batang kemaluanku masuk keluar dengan nikmatnya di dalam lubang kemaluannya yang berdenyut-denyut dan bertambah basah itu. Batang kemaluanku dijepit oleh dinding kemaluan Suster Gina yang terus membiarkan batang kemaluanku dengan tempo yang semakin cepat menghujam ke dalamnya. Bertambah cepat bertambah nikmatnya gesekan-gesekan yang terjadi. Akhirnya untuk ketiga kalinya aku sudah menuju klimaks sebentar lagi. Aku sedikit khawatir kalau-kalau klimaksku itu tertunda lagi.
Akan tetapi kali ini, kelihatannya Suster Gina tidak mau membuatku kecewa. Begitu merasakan kemaluanku mulai berdenyut-denyut kencang, secepat kilat ia melepaskan batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluannya dan pindah ke dalam mulutnya. Klimaksku bertambah cepat datangnya karena kuluman-kuluman mulut sang suster cantik yang begitu buasnya. Dan… “Crot… crot… crot…”beberapa kali air maniku muncrat di dalam mulut Suster Gina dan sebagian melelehi buah zakarku. Seperti orang kehausan, Suster Gina menelan hampir semua cairan kenikmatanku, lalu menjilati sisanya yang belepotan di sekitar kemaluanku sampai bersih.
Tiba-tiba tirai tersibak. Aku dan Suster Gina menoleh kaget. Suster Dera yang tadi memandikan teman sekamarku masuk ke dalam. Ia sejenak melongo melihat apa yang kami lakukan berdua. Namun sebentar kemudian tampaknya ia menjadi maklum atas apa yang terjadi dan malah menghampiri tempat tidurku. Dengan raut wajah memohon, ia memandangi Suster Gina. Suster Gina paham apa niat Suster Dera. Ia langsung meloncat turun dari atas tempat tidur dan menutup tirai kembali.
Suster Dera yang berwajah manis, meskipun tidak secantik Suster Gina, sekarang gantian menjilati seluruh permukaan batang kemaluanku. Kemudian, batang kemaluanku yang sudah mulai tegang kembali disergap mulutnya. Untuk kedua kalinya, batang kemaluanku yang kelihatan menantang setiap wanita yang melihatnya, menjadi korban lumatan. Kali ini mulut Suster Dera yang tak kalah ganasnya dengan Suster Gina, mulai menyedot-nyedot kemaluanku. Sementara jari telunjuknya disodokkan satu ruas ke dalam lubang anusku. Sedikit sakit memang, tapi aduhai nikmatnya.
Merasa puas dengan lahapannya pada kemaluanku. Suster Dera kembali berdiri. Tangannya membukai satu-persatu kancing baju perawat yang dikenakannya, sehingga ia tinggal memakai bra dan celana dalamnya. Aku tidak menyangka, Suster Dera yang bertubuh ramping itu memiliki payudara yang jauh lebih besar daripada milik Suster Gina, sekitar 36 ukurannya. Payudara yang sedemikian montoknya itu seakan-akan mau melompat keluar dari dalam bra-nya yang bermodel konvensional itu.
Sekalipun bukan termasuk payudara terbesar yang pernah kulihat, tapi payudara Suster Dera itu menurutku termasuk payudara yang paling indah. Menyadari aku yang terus melotot memandangi payudaranya, Suster Dera membuka tali pengikat bra-nya. Benar, payudaranya yang besar menjuntai montok di dadanya yang putih dan mulus. Rasa-rasanya ingin aku menikmati payudara itu.
Tetapi tampaknya keinginan itu tidak terkabul. Setelah melepas celana dalamnya, seperti yang telah dilakukan oleh Suster Gina, Suster Dera, dengan telanjang bulat naik ke atas tempat tidurku lalu mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya yang sedikit lebih lebar dari Suster Gina namun memiliki bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Akhirnya untuk kedua kalinya batang kemaluanku tenggelam ke dalam kemaluan wanita.
Memang, batang kemaluanku lebih leluasa memasuki liang kemaluan Suster Dera daripada kemaluan Suster Gina tadi. Seperti Suster Gina, Suster Dera juga mulai menaik-turunkan pantatnya dan membuat kemaluanku sempat mencelat keluar dari dalam liang kemaluannya namun langsung dimasukkannya lagi.
Tak tahan menganggur, mulut Suster Gina mulai merambah payudara rekan kerjanya. Lidahnya yang menjulur-julur bagai lidah ular menjilati kedua puting susu Suster Dera yang walaupun tinggi mengeras tapi tidak setinggi puting susunya sendiri. Aku melihat, Suster Dera memejamkan matanya, menikmati senggama yang serasa membawanya terbang ke awang-awang. Ia sedang meresapi kenikmatan yang datang dari dua arah. Dari bawah, dari kemaluannya yang terus-menerus masih dihujam batang kemaluanku, dan dari bagian atas, dari payudaranya yang juga masih asyik dilumat mulut temannya.
Tiba-tiba tirai tersibak lagi. Namun ketiga makhluk hidup yang sedang terbawa nafsu birahi yang amat membulak-bulak tidak mengindahkannya. Ternyata yang masuk adalah teman sekamarku dengan keadaan bugil. Karena ia merasa terangsang juga, ia sepertinya melupakan gejala tifus yang dideritanya. Setelah menutup tirai, ia menghampiri Suster Gina dari belakang. Suster Gina sedikit terhenyak ke depan sewaktu kemaluannya yang dari tadi terbuka lebar ditusuk batang kejantanan teman sekamarku dari belakang, dan ia melepaskan mulutnya dari payudara Suster Dera.
Kemudian dengan entengnya, sambil terus menyetubuhi Suster Gina, teman sekamarku itu mengangkat tubuh suster bahenol itu ke luar tirai dan pergi ke tempat tidurnya sendiri. Sejak saat itu aku tidak mengetahui lagi apa yang terjadi antara dia dengan Suster Gina. Yang kudengar hanyalah desahan-desahan dan suara nafas yang terengah-engah dari dua insan berlainan jenis dari balik tirai, di sampingku sendiri masih tenggelam dalam kenikmatan permainan seks-ku dengan Suster Dera.
Batang kemaluanku masih menjelajahi dengan bebasnya di dalam lubang kemaluan Suster Dera yang semakin cepat memutar-mutar dan menggerak-gerakan pantatnya ke atas dan ke bawah. Tak lama kemudian, kami berdua mengejang.
“Suster… Saya mau keluar…”kataku terengah-engah.
“Ah… Keluarin di dalam… saja… Mas…”jawab Suster Dera.
Akhirnya dengan gerinjalan keras, air maniku berpadu dengan cairan kenikmatan Suster Dera di dalam lubang kemaluannya. Saking lelahnya, Suster Dera jatuh terduduk di atas selangkanganku dengan batang kemaluanku masih menancap di dalam lubang kemaluannya. Kami sama-sama tertawa puas.
Sementara dari balik tirai masih terdengar suara kenikmatan sepasang makhluk yang tengah asyik-asyiknya memadu kasih tanpa mempedulikan sekelilingnya.
Tepat seminggu kemudian, aku sudah dinyatakan sembuh dari DBD yang kuderita dan diperbolehkan pulang. Ini membuatku menyesal, merasa akan kehilangan dua orang suster yang telah memberikan kenikmatan tiada tandingannya kepadaku beberapa kali.
Hari ini aku sedang sendirian di rumah dan sedang asyik membaca majalah Gatra yang baru aku beli di tukang majalah dekat rumah.
“Ting tong…”Bel pintu rumahku dipencet orang.
Aku membuka pintu. Astaga! Ternyata yang ada di balik pintu adalah dua orang gadis rupawan yang selama ini aku idam-idamkan, Suster Gina dan Suster Dera. Kedua makhluk cantik ini sama-sama mengenakan kaos oblong, membuat lekuk-lekuk tubuh mereka berdua yang memang indah menjadi bertambah molek lagi dengan payudara mereka yang meskipun beda ukurannya, namun sama-sama membulat dan kencang.
Sementara Suster Gina dengan celana jeansnya yang ketat, membuat pantatnya yang montok semakin menggairahkan, di samping Suster Dera yang mengenakan rok mini beberapa sentimeter di atas lutut sehingga memamerkan pahanya yang putih dan mulus tanpa noda.
Kedua-duanya menjadi pemandangan sedap yang tentu saja menjadi pelepas kerinduanku. Tanpa mau membuang waktu, kuajak mereka berdua ke kamar tidurku. Dan seperti sudah kuduga, tanpa basa basi mereka mau dan mengikutiku. Dan tentu saja, para pembaca semua pasti sudah tahu, apa yang akan terjadi kemudian dengan kami bertiga.
Posted in: , , | Posted by :

Tante Siska

Cerita Sex 24 Jam Kisah ini berawal ketika saya menginap di rumah om saya di daerah bandung, cerita kegilaan ini menghasilkan cerita sex yang ga biasa, yaitu ngesex dengan tante ku sendiri yang memang kalau dibilang luar biasa body nya, memang aku sering berfikir yang neko-neko ketika aku berada di sampingnya, gimana nggak, aku seringme nemui tante ku tersebut habis mandi hanya pake handuk, padahal tubuhnya yang molek dan seksi dengan tonjolan dada yang mantab itu selalu terlihat menyembul sebagai belahan di sela-sela handuk yang dipake, semakin sering aku ngelihat semakin horny juga ku dan kadang karena tak kuasa maka aku langsung lari ke toilet untuk onani.



Singkat cerita, begini kisahnya, om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur tiga dan lima tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun.
Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om dengan tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.
“Gubraakkk..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak,
“Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata,
“Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana.
Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri.
Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.
Aku bertanya,
“Kenapa Tan? Om kambuh lagi?”
Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis.
Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis.
Tiba-tiba Tante Sis berkata, “Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke depok, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.” Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.
Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).
“Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”
Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).
“Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella.”
“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”
Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya.
Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.
Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, “Saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.
Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.
Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.
“Mau apa kamu?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”. Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
“Lepasin Tante, deh,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya.
Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.
Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).
kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri….yaitu tanteku….
Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU……….. ,
Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku .
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..
“heh, jangan, aku Tantemu tolong lepasin, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi Rengekannya. …….usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil……karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya…….
Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.
“Auuhh, sakit, aduh.. Tante minta ampun.. tolong jangan lakukan …..lepasin Tante..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam,
“Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.
Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, ……..tanteku menggelinjang hebat…..seakan akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya…. ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku…….kemudian Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar.
Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar saya yang menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.
kemaluanku kudorong perlahan …seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama……..
cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak……
Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang orgasme……………………………………. …………… kudiamkan sejenak …..kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya………kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya erat…..kurasakan tubuh tanteku bergetar…. kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya…….
kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas……kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan tanteku……tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas tubuhku,….lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan…..dan menurunkannya lagi….kuangkat lagi……dan kuturunkan lagi…….kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas …kelubang nikmatnya…… ahirnya tanpa kubantu ….tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun….. oooooooccchhhhhhhh…….aku yang blingsatan kenikmatan… rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas…. kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini….
rupanya tanteku mengetahui keadaan ini …ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya…….
oooooochhhhhh,…………sshhh……kali ini aku yang mirip orang kepedasan aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting susu tanteku….. ia mengerang……..goyangannya tambah dipercepat…. dan 5 menit berjalan …….tanteku bergetar lagi……ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua…… pundakku dicengkeramnya erat…… ssshhhhhhh………bibir bawahnya 

Kumpulan Cerita lain nya :



Posted in: , , , , , | Posted by :

Ibu Diah Idolaku

Cerita Sex 24 Jam Aku siswa SMA di sebuah sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa yang dibilang cukup pandai di kelasku. Apalagi setelah aku menang olimpiade komputer tingkat provinsi, namaku jadi makin dikenal di sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7. Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat bagus. Paling bagus cuman dapat 7.
Hari rabu ini, aku belajar seperti biasa. Tapi saat pelajaran pkn, bu tanti, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya bu tanti tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang wanita yang tidak kukenal masuk ke kelas ku.


Bu guru : “Hayoooo jangan pada berisik. Oh iya perkenalkan, nama saya ibu diah. Usia 21 tahun. Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu tanti untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu seterusnya akan menggantikan ibu tanti mengajar disini selama 1 semester karena ibu lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi guru.”
Anak-anak : “Yaahhh bu Tanti engga masuk deh”, jawab teman-temanku serentak sambil senyum
Bu diah : “halah ibu tau kalian pada seneng kan? Oke ibu dipesen kalau hari ini ibu ngajar bab 2. Coba buka buku kalian”
Anak-anak : “Iya buuuu”
Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali diajar bu diah. Dulu selama diajar bu tanti tidak pernah seperti ini.
Bu diah masih muda, cantik dan baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng banget, pikirku dalam lamunanku. Sejak kehadiran bu diah, aku lebih sering melamun. Terlalu sering liatin bu diah ketimbang liat buku. Bagiku, bu diah adalah cewe yang ideal. Tak terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu diah hari ini sudah selesai.
Bu diah : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen bu tanti”
Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang ya bu”
Bu diah : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu keluar dulu. Selamat siang anak-anak”
Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang. Selamat siang bu”
Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn. Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu diah aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya, aku sepulang sekolah selalu belajar, kecuali pkn. Karena ada bu diah aku jadi semangat untuk dapet bagus.
Seminggu kemudian, bu diah menepati janjinya untuk mengadakan ulangan. Bu diah membagi-bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku menerima soal dan aku liat, agak susah menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa. Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu. Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit lagi. Terpaksa aku liat jawaban temenku yang duduk di sebelahku. Kebetulan bu diah lagi keluar sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk nyontek. Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu diah masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek, tapi bu diah tidak menegurku dan malah mengawasi anak yang lain.
Sepertinya bu diah membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku. Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu diah mengawasi anak lain aku langsung nyontek temenku. Tak terasa sudah bel. Aku langsung mengumpulkan jawabanku ke bu diah. Dan setelah semua anak mengumpulkan jawaban, bu diah mengucapkan selamat siang sambil keluar kelas.
Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa bu diah engga marahin aku tapi nilaiku dibikin jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu diah koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah ulangan, bu diah masuk ke kelasku untuk membagikan hasil ulangan. Anak yang dipanggil namanya langsung maju dan menerima hasil ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat nilai 6,5. Sebelum aku kembali ke tempat duduk, bu diah bilang “nanti pulang sekolah kamu ke ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama kamu.” Aku langsung deg-degan. Tapi aku sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan diomelin nanti.
Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu diah.
Bu diah : “Wahyu, kok cuman kamu yang dapet jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”
Wahyu : “saya udah belajar bu. Seminggu yang lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung belajar pkn”
Bu diah : “walaupun begitu, kamu masih tetep kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”
Wahyu : “wah boleh tuh. Dimana bu?”
Bu diah : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya kalo kamu dapet tambahan”, memegang kedua tanganku sambil tersenyum.
Wahyu : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi bagus”
Aku langsung salaman sama bu diah dan bergegas pulang ke rumah. Alangkah senangnya aku hari ini, karena cuman aku yang dapet tambahan sama bu diah dan aku disenyumin bu diah. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka sama bu diah. Dari pulang sekolah, aku senyum terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu diah terus. Seandainya bu diah jadi pacarku, terus aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir yang engga jelas terus mending belajar aja deh.
Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu diah. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari rumahku. Aku melihat rumah bu diah yang sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu diah keluar.
Bu diah : “Oh Wahyu ibu kirain siapa. Ayo masuk, engga dikonci kok”
Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu diah memakai baju biru dengan rok hitam yang ketat. Aku jadi makin suka sama bu diah.
Bu diah : “Kamu mau minum apa?”
Wahyu : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja boleh”
Tak lama kemudian, bu diah membawakan aku air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu diah langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih mengerti kalau diajarin sama bu diah. Tak terasa sudah 2 jam belajar sama bu diah.
Wahyu : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”
Bu diah : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku kamu aja. Nonton tv dulu aja”
Wahyu : “yaudah terserah kamu aja deh”
Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya di bahuku.
Aku beranikan diriku untuk membelai rambutnya.
diah : “Aku ada hadiah buat kamu nih, tapi tutup mata dulu ya”
Wahyu : “Kenapoa engga langsung kasih aja?”
diah : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih buka, ih bandel”
Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku. Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang kamu”.
Setelah daun telinga, kuterusi ke leher, kupegang-pegang leher bagian belakang dengan kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya. Dia begitu menikmatinya hingga matanya merem melek dan mendesah. Dari leher tanganku turun ke dada, kuremas-remas dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya, tangan nya sambil mengocok penisku. Aku langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat dengan jelas memiaw diah… baunya harumdan segera kujilat, rasanya benar-benar enak.
Pasti dia sering memelihara badan nya. Kumainkan lidahku di baguan klitoris dan labia mayora, sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang vagina nya. Erangan nya tambah kencang. Sedotan diah juga enak, seluruh batang penisku dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya, tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh diah. Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian diah yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir vagina diah yang berwarna pink.
“ahh… aku engga tahan nih”
Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar deras sampe membasahi muka ku dan sebagian ranjang nya.
“Wahyu maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu ngenain muka kamu”
“kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku langsung mencium bibir nya.
“masukin ademu ke dalem marmutku dong… kepengen nih aku”
Aku ambil posisi missionary, kumasukkan adekku dengan perlahan, masuk ke dalam vagina nya benar-benar sempit. Dia masih perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, diah tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku mendapat perawan nya diah. Dia tampak menangis kecil menahan kesakitan, langsung saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku mulai mempercepat permainanku.
Expresi muka diah berubah, tadinya agak kesakitan sekarang berubah menjadi penuh nafsu. diah makin menikmati permainanku, ditambah desahan nya makin kencang. Aku pikir penisku mengenai bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian itu, tak lama diah pun mengalami orgasme yang kedua. Aku mengajak diah untuk ganti posisi wot. Penisku perlahan dimasukkan ke dalam vagina nya… Bless, benar-benar nikmat, ditambah dengan otot vagina nya yang meremas penisku membuat kenikmatan nya bertambah. Dia terus mendesah keenakan, goyangan nya hot juga, padahal baru pertama kali merasakan sex. 6 menit kemudian, goyangan nya makin cepat. “ahh aku mau keluar lagi nih”
“eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku. aku juga bentar lagi kok”
Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, diah memeluk ku dan menciumku. “makasih ya sayang, kamu udah bikin aku ngerasain nikmatnya bercinta”
“ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong, kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang banget sama kamu.

- Ketagihan Memek Catalia

Posted in: , , , | Posted by :

Ketagihan Memek Catalia

Cerita Sex 24 Jam Risma adalah kekasihku yang sudah lama aku pacari dan aku sudah berhubungan serius dengannya. Risma adalah cewek yangsederhana saja, dia yang selalu memberikanku pengarahan saat aku sedang merasa galau atau ketika aku sedang melakukan kesalahan. Itu yang membuat aku nyaman dengannya dan aku bermaksud ingin menikahinya.
Hubungan kami semakin lama semakin dalam, aku dan Risma seperti sudah menjadi satu. Tapi yang aku rasakan adalah suatu kebosanan dalam hubungan yang biasa-biasa saja ini, timbul hasratku untuk ingin melakukan sesuatu hal yang berbeda. Setiap hari aku selalu bengong memikirkan hal apa yang akan menjadi pembeda suasana cinta diantara aku dan Risma.


ku sendiri sudah bekerja, aku bekerja di salah satu perusahaan besar ternama di Jakarta. Risma kuliah disuatu perguruan tinggi di Jakarta, risma tergolong orang yang pintar, karena Risma selalu menjadi unggulan di fakultasnya. Dia tinggal disebuah kos yang gak terlalu besar, ya mungkin hanya bisa dihuni 8-10 orang saja. Tapi yang aku dengar kos-kos an itu lumayan bebas, timbulah hasratku untuk berkunjung ke kosan Risma.
Aku ingin membutikan apakah kos-kosan itu benar-benar bebas apa tidak. Dan tibalah saat itu aku pulang kerja lalu aku langsung menuju kos-kosan Risma, dikos itu aku melihat suatu pemandangan yang sangat menakjubkan. 8 orang wanita cantik dan seksi dengan hanya menggunakan pakaian yang serba minim menjadi pemandanganku waktu itu.
Sesaat aku langsung berpikiran, dengan pandangan seperti ini pastilah kos2an ini benar-benar bebas. Ada satu wanita yang sangat menarik perhatianku, orangnya tingginya hamper sama denganku sekitar 168cm, dengan berat badan kurang lebih 55kg, tubuhnya terlihat sangat langsing banget, sangat cocok dengan postur tubhnya dan bisa dibilang sangat ideal dan di idam-idamkan setiap laki-laki.
Sejenak aku terdiam bengong melihat wanita cantik dan seksi itu, lalu aku pun bertanya kepada wanita itu untuk menanyakan apakah Risma ada di kos apa tidak, lalu wanita itu pun memanggilkan Rimsa dan Risma pun lalu mengajakku untuk masuk dalam kamarnya. Tapi saat di dalam kamar Risma pikiran tidak bisa focus dengan Risma kekasihku tapi aku malah kepikiran dengan wanita cantik dan seksi itu. Cerita Sex DaunMuda
ari dalam kamar Risma terdengar obrolan yang lumayan keras sehingga aku dapat mendengar percakapan dari beberapa wanita itu. Saat aku mendapat celah untuk mengintipnya dari kamar Risma, aku melihat seseorang sedang mengobrol dengan wanita yang mengganggu pikiran tersebut, aku mendengarnya memanggil wanita cantik dan seksi itu dengan nama Catalia.
Aku terus mengingat-ingat nama itu sampai aku pulang kerumah, tak lupa aku mencatatnya di dinding kamarku. Kemudian aku berfikir gimana caranya agar aku bisa dekat dengan Catalia, sampai aku ketiduran aku belum mendapatkan bagaimana caranya. Keesokan harinya yang ada di fikiranku hanya Catalia, mungkin ini caraku agar aku tidak merasa bosan dengan berhubungan dengan Risma yang tidak mau ditiduri, karena Risma sangat menjaga keperawanannya. Cerita Sex Perawan
Setelah pulang kerja lagi aku berniat langsung menuju kos-kosan Risma, aku berniat untuk mengajaknya makan malam, tapi di lain sisi aku juga ingin bertemu dengan Catalia. Mungkin hari itu hari keberuntunganku aku bukan hanya bisa melihatnya saja, tapi aku bisa berkenalan dengan Catalia, pikiranku dalam perjalanan menuju kos Risma. Dan sampailah aku dikos Risma, waktu itu anak-anak kost yang lain bergerombol keluar untuk makan malam. Kebetulan juga, Risma sedang mandi, biasanya memakan waktu sekitar 20 sampai 30 menitan.
Aku mempunyai banyak waktu untuk melaksanakan rencanaku. Dengan jantung yang berdebar keras, keringat membasahi tubuhku, perasaan was-was dan tentunya penisku yang berdiri kegirangan. Terdapat 3 buah celana dalam yang berbahan licin dan halus di bawah 3 tumpuk Bra nya. Langsung kuambil yang berwarna kulit dan kutempelkan pada wajah horny ku dan kuhirup aromanya. Sayangnya yang tercium hanyalah wangi pelembut cucian, tetapi tetap tidak mengurangi rasa horny ku. Segera kumasukkan ke kantong celanaku dan meninggalkan TKP untuk menghindari resiko yang tertangkap yang memalukan. Aku kembali menunggu di lantai 2 dengan perasaan yang berdebar-debar takut ketahuan. Cerita Sex Tante
sekitar 3 jam kemudian aku sudah sampai rumah. Langsung kumasuki kamar mandi, kulepas celana dan dan celana dalamku, kejantananku sudah basah dan siap untuk menerima hadiah yang telah ditunggu-tunggu. Dengan perasaan deg-deg-an ku keluarkan celana dalam Catalia dan sekali lagi kutempelkan pada wajahku. Kuposisikan sisi dalam yang langsung bersentuhan dengan bibir Memeknya pada hidungku. Meskipun hanya tercium wangi dari pelembut, kubayangkan aku sedang menghirup aroma exotis dari Memeknya. Secara refleks, lidahku terjulur keluar dan kubayangkan sedang menjilati celah cintanya. Penisku makin bertambah keras dan panjang.
Kuposisikan bagian selangkangan celana dalamnya di kepala kejantananku, kemudian kubalutkan bagian lain dari celana dalamnya pada batang penisku. Tangan kiriku menggenggam penisku yang terbungkus oleh pengganti Memek Catalia dan langsung mengocoknya dengan perlahan-lahan. Gesekan yang terjadi menimbulkan rasa sedikit perih pada penisku, tetapi hilang secara berangsur-angsur karena dilumasi oleh cairan pra ejakulasiku. Irama masturbasi kupercepat. Getaran-getaran listrik yang erotis terus membombardir syaraf-syaraf penis dan otakku. Akhirnya orgasme pun datang dengan indah. Tangan kananku menyingkap sebagian dari celana dalam Catalia untuk mengeluarkan kepala penisku.
Sebetulnya aku ingin sekali mengeluarkan cairan kenikmatanku pada celana dalamnya, tetapi itu akan meninggalkan bukti yang jelas. Tiga semprotan panjang dan kuat mengawali orgasmeku yang indah. Setelah kenikmatan duniawiku berakhir, ku lepas celana dalamnya dari penisku dan mengamatinya. Terdapat bercak basah yang disebabkan oleh cairan pra orgasmeku. Di satu pihak aku ingin sekali meninggalkan jejak birahiku, tetapi di lain pihak aku takut ketahuan. Kalau ketahuan akan sangat memalukan dan menyusahkan. Kuputuskan untuk membiarkan apa adanya, kusimpan Celana Dalam tersebut pada kantong celanaku dan kulanjutkan dengan mandi.
Keesokan sorenya keadaan masih kondusif dan kukembalikan Celana Dalam yang telah kunodai dan kuambil lagi yang lain, kali ini berwarna merah muda. Berbahan tipis licin dan halus dengan sedikit renda bermotif pada bagian depan. Hal ini terus berlanjut, terkadang hanya ada sebuah Celana Dalam pada tumpukan bajunya, sehingga aku terpaksa harus melakukannya dengan cepat di wc kos. Minggu berikutnya aku dikejutkan dengan impianku. Ketika ku hirup aroma dari Celana Dalamnya, aku mencium sesuatu yang sudah kukenal dengan baik, dan kejantananku pun membenarkannya.
Aku mencium aroma exotis dari Celana Dalam nya. Bagian Celana Dalam yang bersentuhan langsung dengan surga duniawinya terasa agak lembab dan kaku. Tidak salah lagi, ini adalah aroma segar dari madu cintanya. Setelah sampai di rumah, ku tempelkan Celana Dalam Catalia pada mulut dan hidungku, dan kuhirup dalam-dalam. Jantungku berdebar kencang karena kegirangan tetapi ada juga rasa takut yang menyelimuti pikiranku.
Apa maksud dari semua ini? Tapi saat ini aku tidak peduli. Langsung kubalutkan penisku dengan Celana Dalam nya dan masturbasiku terasa beda, lebih indah, lebih menggetarkan. Kali ini aku benar-benar hilang dalam kenikmatan yang dihasilkan oleh penisku. Sampai akhirnya madu murniku bertemu dengan madu cinta Catalia. Entah berapa gelombang kenikmatan orgasmik yang kualami. Ketika tersadar, bagian selangkangan Celana Dalam nya telah dipenuhi dengan madu kental berwarna putih kekuningan.
Keesokan harinya kukembalikan Celana Dalam yang kuambil kemarin dan kutukar dengan yang baru. Celana dalamnya juga masih memiliki aroma exotis yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi wajah Catalia ketika kami saling bertemu pandang. Hari berikutnya aku dikejutkan dengan celana dalam Catalia yang benar-benar masih basah, aromanya benar-benar segar dan memabukkan. Sepertinya Catalia baru saja selesai bermasturbasi dan sengaja membiarkanku menemukannya.
Kesadaranku telah diambil alih oleh penisku, langsung aku masuk kamar mandi yang letaknya berseberangan dengan kamar Catalia. Kepala kejantananku tidak henti-hentinya bergetar ketika bagian selangkangan yang basah itu menempel dengan lembut dan hangat. Baru saja kukocok beberapa kali, tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat menyimpan kembali kejantananku dan mengantongi Celana dalam Catalia, dan berpura-pura menyiram closet.
Ketika pintu kubuka, Catalia berdiri tepat di hadapanku dan mendorongku kembali dalam kamar mandi. Kali ini Catalia juga berada di dalamnya. Keringat dingin bercucuran dari tubuhku. Tangan-tangan Catalia langsung merogoh-rogoh semua kantongku dan akhirnya ia mendapatkan celana dalamnya yang kusimpan di kantong belakang.
“Aku sudah tahu.. kalo Indra lah pelakunya..” ungkap Catalia.
Tiba-tiba Catalia langsung membuka celanaku dan mengeluarkan penisku yang sempat melemas karena shock. Dengan kedua tangan ia membelai dan meremas-remas dengan lembut penisku yang sudah basah. Rasa horny dan keringat dingin masih menyelimuti tubuh dan pikiranku. Namun, kejantananku kembali berereksi di dalam belaian Jari-jari Catalia yang cekatan. Pandangan Catalia terus terpana pada penisku. Ketika penisku sudah mencapai ketegangan maksimalnya, mulut Catalia sedikit terbuka, nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus. Kedua tangannya dengan perlahan namun mantap bermain dengan kejantananku. Suara di dalam hatiku mengatakan inilah saatnya, lagipula aku yakin Catalia bukan lagi seorang gadis perawan.
Kuangkat dagunya sehingga aku dapat melihat wajahnya dengan dekat. Ia menginginkannya, itulah ekspresi yang tertulis jelas pada wajahnya. Langsung kucumbu bibirnya yang segar dan kedua tanganku langsung menyingkap bagian bawah daster berwarna putih yang dimulai dari pertengahan paha. Kejantananku bergetar dan menjadi lebih keras dan panjang.
Catalia tidak memakai celana dalam, pantatnya yang lembut dan kenyal ku remas-remas. Demi menghemat waktu, tangan kiriku langsung mendarat di lembah cintanya yang kebanjiran, dan tangan kananku menuju puncak buah dadanya. Dadanya yang berukuran 36B ku remas-remas dan klitorisnya pun mendapatkan pelayanan istimewa dari jari-jariku.
Tubuh Catalia tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada penisku. Ku senderkan Catalia pada dinding kamar mandi, kuangkat kaki kirinya, kemudian tangan kiriku menuntun kejantananku menuju lembah cinta duniawi. Catalia hanya berdiri pasrah menunggu penisku.
Ketika ujung kepala penisku bersentuhan dengan bibir Memeknya yang basah dan hangat, Aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan kudorong masuk kepala penisku. Tidak ada hambatan dan gesekan yang bearti, karena celah cintanya benar-benar basah dan licin. Mulut Catalia terbuka lebar, matanya tertutup rapat.
Kudorong lagi sampai hampir setengah dari panjang penisku, kemudian kutarik keluar dan kudorong masuk lagi. Sedikit demi sedikit akhirnya seluruh penisku sudah tertanam di dalam Memeknya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding-dinging liang cintanya mendekap kejantananku. Kulihat jam tanganku, hanya tersisa 15 menit sebelum Risma keluar dari kamar mandinya.
Catalia memelukku dengan erat, aku langsung menyetubuhinya dengan perlahan-lahan. Setiap tarikan dan dorongan menciptakan sensasi erotis yang sangat indah. Irama kupercepat bagaikan piston mobil yang memompa dalam putaran mesin yang tinggi. Desahan dan erangan Catalia makin membuatku bernafsu, apalagi tidak sampai 2 menit Catalia sudah meluncur ke alam orgasme yang tiada batasnya. Aku jadi berpikir, siapa yang sebenarnya lebih horny dan menikmati permainan ini. Jawabannya sudah jelas.
“Penisnya besar dan kuat sekali..” Catalia membisikkan kata-kata tersebut di telingaku sambil terus menikmati persetubuhan ini.
“Memangnya kamu belum pernah ketemu yang sebesar ini?”
Catalia menggeleng, “Punya cowokku cuma 5 cm dan kurus..”
“Jadi lebih enak yang mana?” tanyaku.
“Tentu saja punya Ko Indra, rasanya benar-benar pas..”
Catalia yang berumur 24 tahun benar-benar cocok dengan seleraku. Aku paling suka bercinta dengan daun-daun muda. Catalia, daun mudaku yang cantik, akan kubuat dia tidak dapat melupakan persetubuhan ini. Setelah Catalia selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya, ia melepaskan diri dari dekapanku dan berlutut di hadapan kejantananku.
Lidahnya terjulur dan menyapu sepanjang batang penisku yang basah diselimuti oleh madu cintanya. Dengan cekatan Catalia menjilati penisku, kemudian mengulum kepala penisku yang merah. Mulutnya yang hangat ditambah dengan tarian liar yang dilakukan oleh lidahnya membuat penisku berdenyut-denyut seperti orgasme. Untuk beberapa saat ia hanya mengulum kepala penisku, kudorong kepalanya dengan lembut.
Catalia mengerti apa yang kuinginkan, ia mulai melahap seluruh batang penisku. Ia sedikit mengalami hambatan yang disebabkan oleh panjangnya kejantananku. Namun rongga mulutnya dengan cepat dapat beradaptasi, sehingga Catalia pun bercinta dengan kejantananku menggunakan mulutnya. Guncangan kuat mengawali orgasmeku yang kencang dan hebat. Catalia sempat tersedak dan mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya.
Kupegang penisku sambil mengocoknya, mulutnya yang terbuka menjadi sasaran tembak madu kejantananku. Beberapa tetes maduku mengenai hidung dan pipinya. Pemandangan yang erotis sekali. Catalia menutup mulutnya dan langsung menelannya. Kemudian penisku kembali hilang di dalam mulutnya. Lidahnya sibuk menyapu sisa-sisa maduku dan dihabiskan semuanya.
Kusuruh Catalia berdiri, ia menatapku dengan expresi puas dan nakal, senyumnya yang manja ditambah dengan noda madu putihku yang masih menempel di wajahnya membuat ku horny lagi. Jari telunjuk dan tengah tangan kanannya menyapu hidung dan pipinya, kemudian jarinya langsung dikulum di dalam mulutnya. Sudah saatnya aku keluar dan menunggu di tempat biasa. Catalia dengan cepat menyelipkan selembar kertas kecil ke kantong celanaku. Kertas itu berisikan no telepon Catalia.
Catalia membantuku merapikan baju dan celanaku.
“Besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Timbul rasa kecewa di dalam hatiku.
“Langsung saja..” Catalia menempelkan tanganku pada pintu kenikmatan duniawinya.
Aku yakin ia telah merasakan arti sebenarnya dari bercinta. Meskipun kilat, namun menimbulkan kesan yang dalam. Kuhapus keringatku dengan tissue dan menyambut Sisca yang baru selesai mandi.
Setelah hari ini hampir setiap hari kami bercinta kilat di kamar mandi lantai 3. Catalia menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu. Hubunganku dengan Catalia hanyalah murni sebatas kenikmatan seksual, karena kami sangat menikmatinya. 


- “Kok Jadi Gini”

- Geliat Vivi Yang Menggoda

Posted in: , , , , , | Posted by :

“Kok Jadi Gini”

Cerita Sex 24 Jam Ternyata hobiku menjadi pembicaraan di kalangan ibu-ibu kompleks yang kami semua akrab jadi g suka nggosip tapi ngomong langsung. Dan lebih gilanya lagi mereka bukanya sirik atau g suka dengan hobyku tapi mereka anggep asik dan menantang.
Ternyata suamiku cerita dengan beberapa bapak-bapak dan mereka juga kepengan istrinya berani kayak aku. Ku hitung ini dah minggu ke-3 buat aku tampil seksi dan menggoda di beberapa kesempatan, aku tetap menjaga diri ketika ada tamu penting atau orang tua dan sodara dateng kerumah. Namun buat beberapa ibu kompleks ini minggu-minggu pertama beberapa mengikuti hobiku.


Pagi ini suamiku sudah berpesan bahwa dia akan menyuruh mandor proyeknya untuk datang kerumah dan aku disuruh menggodanya habis-habisan, si mandor ini namanya teguh dia sahabat suamiku sejak kecil namun karena nasib keluarganya bangkrut, hartanya termasuk warisan-warisan orang tuanya habis dibawa lari istrinya bersama selingkuhanya 1 tahun lalu.
Suamiku merasa hutang budi kepadanya karena dulu teguhlah yang membesarkan bisnis suamiku jadi kini suamiku menjadikanya orang kepercayaan di proyek. Suamiku berpesan aku boleh menggodanya membantunya apapun untuk kepuasan teguh namun g boleh sampe ML. Bingung juga mendengar kata-kata suamiku. Tapi nantinya aku mudeng juga. Dan aku melakukanya g sendiri, ya seperti kuceritakan aku menggoda teguh dengan salah sau ibu-ibu tetanggaku. Bu dina namanya, bu dina nampaknya ada keturunan bukan jawa asli terlihat dari badanya yang tinggi mungkin sekitar 160an putih lebih putih dari aku, langsing, matanya sipit rambutnya panjang lurus kaya iklan shampo. Diantara tetanggaku yang lain dia yang paling berani tampil seksi karena dia paling akrab dengan aku.
Jam 10 aku selesai masak. Sekarang aku dah lumayan pinter buat pilih pakean yang mau aku pakai sehingga menampilkan kelebihanku yang montok di tetek dan pantat. Aku membuka lemari dan memilih kostum untuk “membantu” lebih tepatnya menggoda teguh. Kupilih-pilih akhirnya kupilih pakean model kemben berbahan kaos warna biru muda.
Tanpa bra, ya aku sudah berani tanpa bra kalo aku mau tampil sexy di depan orang yang aku sudah kenal. Buat bawahanya aku pilih rok span dari bahan kaos elastis yang mencetak bulatan pantatku g lupa pake G-String, sengaja juga aku buat talinya mengintip di atas rok dan dibawah kembenku. Aku g perlu kuatir anakku melihat maminya tampil sangat berani ( ini penampilanku terseksi selama aku mulai ) karena dia kutitipkan di rumah neneknya kemaren sesuai rencana suamiku.
Tok.tok.tok. waduh… jangan-jangan teguh dah dateng mana skenario belum siap. Aku perlahan mengintip ternyata yang datang bu dina tetanggaku. Siang ini bu dina memakai rok jeans super mini, tanktop hitam dengan belahan rendah menapakkan bulatan toket segenggaman tangan.
“eh mbak dina.. masuk mbak..”, sapaku.
Sambil melangkah masuk dengan kaget melihat penampilanku,
“iya tin.. sory nih ganggu siang-siang dah rampungan masak kan ?”.
” udah mbak, tumben siang-siang main g ke took ?”, tanyaku.
“g tin lagi males, eh gini, sory nie ganggu sebelumnya aku cuma mau konsultasi masalah penampilan nie”, katanya sambil menunjukan pakean yang dia pake.
Kamipun ngobrol-ngobrol masalah hoby kami tampil seksi, ternyata siang itu dia g pake underwear alias pakean dalam sama sekali baik cd maupun bra. Berani juga pikirku, obrolan kamipun makin hot sampe aku menunjukkan cukuran terbaru rambut memekku yang kubentuk segitiga dan dia menunjukkan memeknya yang dicukur bersih. Kami sempat berciuman hot sekali dan dia meremas tetekku yang bergoyang indah di dalam kemben tanpa bra. Bahkan kami sempat saling meraba memek yang mulai lembab.
(baca juga: cerita sex nyokap gue, si barbie bitch)
Akupun bercerita bahwa teman suamiku bakal datang dan aku mau menggodanya, ternyata tanpa disangka dia mau gabung dan ikutan menggoda teguh.
Setengah 12 motor teguh masuk ke halaman rumahku. Aku dan dina pura-pura ngobrol teguhpun langsung masuk seperti kebiasaanya kalo liat pintu rumahku terbuka, karena memang aku dan suami sudah akrab denganya. Setelah masuk teguh kaget melihat ada 2 cewek berpenampilan seksi bahkan menggoda lagi ngobrol dengan posisi santai kaki ngangkang kemana-mana.
Aku dan dina pura-pura kaget dan membetulkan posisi duduk kami meskipun rok kami tidak mungkin menutupi paha mulus kami gimanapun posisinya.
“Sssiiang tin…. Sori nie ganggu pada santé… disuruh ari ambil dokumen kontrak rumah G7”, jawabnya gugup karna matanya jelalatan melihat tetekku yang tersaji sempurna dan paha mulus bu dina di depanya.
“Oh ya bentar… nie kenalin bu dina tetanga sebelah… duduk dulu guh…”, kataku.
Teguhpun duduk di kursi dekat pintu, dan berhadapan langsung dengan bu dina. Aku bangkit dari tempat duduk dan pura-pura mencari berkas di lemari bawah samping tempat duduk bu dina. Bukanya jogkok mencari tapi aku sengaja nungging sehingga aku yakin teguh dapet tontonan gratis pantat mulus plus paha montok karena rokku yang terangkat.
Kulirik bu dina g mau kalah dia mulai duduk ngangkang dan mengajak ngobrol teguh yang entah apa topiknya. Gila juga bu dina padahal dating kerumahku g pake cd. Teguh yang disuguhi pemandangan pantat montok dan paha putih mulus mulai g konsen ngobrolnya.
Akupun membuatnya sedikit cooling down dengan menyerahkan arsip kepadanya.
“Guh… ngopi dulu yak… tadi mas ari telp katanya kamu santai aja balik ke proyek klient dateng sore”,kataku dengan nada sedikit menggoda.
“boleh deh tin, kopinya pake susu ya… biar seger”, katanya dengan nada bercanda tapi meliri ke tetekku arahku.
Beberapa saat kemudian aku memberikan kopi sambil menunduk biar teguh menikmati tetek montokku. Sementara bu dina hanya senyum-senyum menahan tawa.
“Seger kan kopi susunya…. Itu pake susuku loh guh… makanya seger !“,kataku bercanda.
Teguh mendengarnya langsung tersedak, akupun tertawa dan menjelaskan kalo aku bercanda. Aku mengelus punggungnya yang masih terbatuk-batuk sambil tetekku yang montok menjepit lengannya yang kekar. Teguh tambah gugup,
“dah g papa…. Santai aja guh disini Cuma ada kita kok”, kataku mulai genit.
“tin tolong tin, tina kan tahu saya dah ditinggal istri 1 tahun saya jadi gampang terangsang, jadi tolong tin jangan, nanti aku terangsang sama kamu dan dina”, jawabnya panik.
“Aku mau bantu kamu kok guh… suamiku tau juga, asal kita g sampe ML aku dan bu dina mau bantu puasin kamu”, kataku merangsangnya.
Bu dina beranjak menutup pintu dan menguncinya agar aman. Aku tarik tangan teguh ke tetekku,
”remes aja guh… aku tau kamu dah lama gemes sama ini kan”. Sssssssssssshhhhhhhh……….. ohhhhhhhhhh………… aku mendesah menerima rangsangan di tetekku.
Akupun mengajak teguh bangun dan melepas semua bajunya dengan erotis.
“Ingat g sampe ML ya, aku bakal bantu kamu”, bisikku.
Akupun turun ke depan selangkangan teguh dan menurunkan rits celana jeansnya dengan menggigitnya. Teakhir aku lepas CD nya dan mendorongnya ke tembok. Aku dan bu dina lalu striptis mencopoti baju kami seolah ada irama music yang mengiringi kami. Kulihat teguh sudah mulai mengocok kontolnya yang tegang.Bu dina menarik tangan teguh dan memberikan isyarat agar tak mengocok kontolnya karena itu bagian kami.
Aku dan bu dina menarik teguh berdiri di tengah ruang tamu. Aku berada di lengan kiri menempelkan tetekku di lenganya sementara bu dina di sisi lainnya. Sssslllurp….. terdengar teguh berciuman mesra dengan bu dina, memang bu dina jago buat masalah ciuman. Sementara teguh berciuman aku beregerak erotis menggesek tetekku dari paha teguh kemudian tetekku sedikit menyentuh kontol teguh yang panjang namun tak segemuk suamiku. Naik ke atas menggesekkan tetekku di dada dan lengannya.
Tangan teguh mulai nakal meremas pantatku gemas. Ssssshhhhhhhh………… aku mendesah terangsang. Bahkan teguh bisa meraba memekku dan memainkan klitorisku dari belakang. Ohhhhhhhh………. Shhhhh…….. aku dan bu dina terus mendesah.
Tanganku mengocok kontol teguh dan tanpa di komando tangan bu dina meraba bolanya. Kemudian bu dina turun ke bawah mengulum dengan ganas kontol teguh, slurp….. clop….clop… bunyinya mengundang nafsu. Aku sendiri saling kulum bibir dengan teguh, dia turun ke tetekku dan menyedotnya kuat-kuat. Sementara tanganya mengocok memekku yang mulai banjir. Aaacccccccchhhhh…….. Aaacccccccchhhhh…….. Aaacccccccchhhhh…….. Aaacccccccchhhhh…….. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………………….
Dan akhirnya jari-jari kasar teguh mengantarku mendapat orgasme pertamaku. Akupun turun menggantikan bu dina, sementara bu dina bercumbu dan memekknya dimainkan sepertiku aku menservice kontol teguh. Teguh melirikku dan memberikan isyarat kontolnya ingin dijepit tetek gede ku, rupanya itu fantasinya sejak lama itu yang keluar dari kata-katanya spontan. Akupun menjepit kontolnya yang panjang, membuatku lebih udah memanjakanya karena ketika ke atas kepalanya bisa aku jilat. Akupun bergerak naik turun , sesaat kemudian terdengar erangan bu dina, nampaknya teguh jago memainkan memek meskipun dengan jari g butuh waktu lama membuat wanita puas. Teguhpun bersandar dan berkosentrasi menikmati pelayananku.
Aku akhirnya mengeluarkan jurus andalanku megulum kontol sampai tenggorokan alias deeptroath. Teguh mulai bergetar keenakan. Akupun memberikan isyarat pada dina kalo teguh mau keluar. Aku megocok kontol teguh lebih giat dan akhrinya. Arrrrrrrgggggggggggggggg……….. teguh mengejan dan kontolnya memuncratkan cairan ke badan dan wajah aku dan bu dina.
Sejenak teguh tersungkur. Sementara aku dan bu dina asik saling menjilat tetek dan wajah yang belepotan cairan teguh. Teguh menyuruhku bangun dan menarik pantatku sampai memekku tepat di depan wajahnya yang sedang duduk di lantai. Dia mulai mengecup memekku, aaaaaa……. Aku teriak kaget karna geli. G nyangka teguh jago juga oral memek aku, sementara itu bu dina menggesekkan teteknya di punggungku dan meremas tetekku dari belakang seolah gemas dengan kedua “gunung putriku”.
G berapa lama aku dapet untuk yang kedua kalinya. Sementara itu kontol teguh dah tegang lagi dan bu dina terlentang dan meminta teguh untuk ngentot sama dia. Tapi teguh g mau karena janji sama aku g ada ML. akhirnya bu dina ngalah dan teguh naya menggesek2 kan kontolnya di mulut memek bu dina sampe akhirnya bu dina orgasme, teguh ad aide dengan menjepitkan kontolnya di paha mulus bu dina di pangkal pahanya dan teguh bergerak naik turun seolah sedang ngentot bu dina. Bu dina mengencangkan jepitan pahanya, dasar teguh lama g ML g lama dia mengerang dan keluar lagi.
Kemudian kami berpakaian, bu dina pamit pulang duluan mau mandi takut suaminya pulang tahu pahanya penuh peju lelaki. Akupun ngobrol dengan hanya memakai rokku.
“Tau g tin, aku suka liat kamu pake pakean seksi akhir-akhir ini, dan suamimu sering cerita kalian tambah hot di ranjang, aku jadi iri punya istri yang seksi kayak kamu”, sambil meraba tetekku tanpa malu lagi.
“Ya aku dan ari sie dah janji bakal bantu kamu selama kamu lom dapet istri lagi, yang jelas JUST SEKS, NO LOVE, NO ML”, kataku dengan nada menggoda.
Setelah itu teguh pamit dengan wajah yang cerah. Akupun mandi dan bersiap berdandan untuk suamiku, karna aku masih pengen dimasukin kontol kesayangan, kontol suamiku. Mumpung anakku di tempat neneknya bisa bebas ngentot di mana aja, di loteng, di halaman belakang, pokoknya semua sudut rumah. Tapi aku masih berpikir “KOK JADI GINI” makin nekat aja aku karna suamiku juga, tetangga juga tambah seru. Semua gara-gara internet RT suamiku dan tetangga-tetangga jadi punya fantasi seks yang seru, menantang, rame, walau kadang nyerempet bahaya.

- Gadis SPG Mth

Posted in: , , , , | Posted by :

Geliat Vivi Yang Menggoda

Awalnya seeh Daku ekstra Muna dan rada Jaim dengan Adik Iparku yang kerap Caper ke Daku.
Kelembutannya yang utama bukanlah dati tutur kata dan busananya tetapi justeru dari kulitnya yang bersih, putih
Harum Mewangi….. yah pegimana ngak wangi kalo setiap hari mandi pake sabun, keramas dengan sampo … lanjut
pake parfum…
Sejak menikah, selama beberapa tahun Daku tinggal di Mertua Indah dengan seorang Adik ipar wanita
yang masih lajang serta seorang Kakak Ipar Wanita yang bercerai dan beberapa keponakan cewe menjelang ABG.



Ditengah kerumunan wanita-wanita itulah Daku berada.
Karena kebiasaanku yag pulang kantor pada malam hari, maka biasanya Daku pulang kerumah pada situasi
yag sudah cukup sepi…… jadi karena kondisi maka Daku pun kerap bercinta dengan isteri pada tengah malam.
kadang kita bercinta didalam kamar tidur, kadang bercinta di ruang utama rumah karena memang sudah sepi.
Suatu kali sehabis Daku puas bergumul cumbu dengan isteriku saling meremas-remas dan menjilati penuh nafsu
seluruh bagian tubuh yang sensitif….. tanpa sengaja Daku tiba-tiba nelihat pintu kamar tidur adik iparku ternyata
terkuak sedikit.
Entah sudah berapa lama pintu itu terbuka.. walau sedikit … Daku sempat berfikir apakah adik iparku
tadi sebetulnya bangun dan melihat Diriku bercumbu nafsu dengan kakaknya …. atau terlintas dalam benak-Ku
apakah memang baru kali ini pintu itu terkuak sedikit… jangan-jangan…… ah… sudahlah Daku tak peduli…
Hubungan-Ku dengan Vivi, adik ipar-Ku itu memang cukup AIYSS (Aik Ipar Yang Saling Sayang) cenderung
lebih manja ketimbang isteri-Ku sendiri… dia sugnguh gaul, pintar menyanyi dan banyak kawan, pacar pun punya
malah cenderung punya lebih banyak kawan lelaki daripada wanitanya … tapi entah mengapa dia tetap saja
sering caper ke diri-Ku… yaah Daku sih happy azza… mungkin Daku betul-betul Zantan kali yaa.. ha..ha..ha…ha..
bisa aja … yaah namanya juga karangan … hi…hi…hi….
Lanjut ah, ini bener kok pengalaman nyata …
ngapain bo’ong ama orang lain entar Daku kalo pembohong kan kagak bakalan punya kawan banyak .. tul ngak ?
Beberapa hari kemudian… Ce’illah … seperti biasa Daku mengajak isteri bercinta di ruang tamu pada malam hari
saat seisi rumah sudah tidur. Tapi kali ini sebelum bercumbu, terlebih dahulu Ku perhatikan pintu kamar tidur
adik ipar-Ku … Ooohh…. ternyata tertutup rapat… berrati aman….. karena letak kamar tidur adik iparku berhadapan
dengan sofa ruang tamu maka walaupun terkuat hanya sedikit tentunya Vivi, sang adik iparku dapat mengintip
dengan leluasa permainan cumbu nafsu diriku dengan isteri tersayang…..
Karena kita berdua sudah yakin semuanya yang ada di rumah telah tertidur pulas di kamarnya masing-masing
maka Daku berbegas mengatur posisi …. untuk memulai percumbuan dengan isteriku… dimana Daku lebih suka
duduk dibawah sofa sementara isteriku duduk di atas sofa. Permainan langsung di seputar wilayah Paha dan Vagina
adalah kegemaran utama-Ku.
Menciumi-menjilat-jilat sambil mengigit-gigit lembut sepasang paha sekel istaeri-Ku
adalah menu pembukaan cumbu nafsu diri-Ku yang paling sering Ku lakukan….. disaat menggelinjang antara
geli-geli-nikmat… menahan sentuhan bibir dan lidah-Ku di sepasang pahanya, biasanya isteri-Ku tidak sabar untuk
menanti hisapan Ku pada Vagina-nya.. tapi disitulah letak permainannya…
Daku sering menahan diri untuk berlama-lama di sekitar paha hingga mendekati Vagina… sesekali saja menjilati kelentit dan liang vagina Isteri-Ku sekedar mengecek apakah Isteri-Ku sudah mulai mencapai orgasme melalui cairan genitalnya atau belum…
Bila ternyata vagina isteri-Ku sudah mulai basah… tanda-tanda orgasme .. maka Daku mulai lebih sering
menjilat-jilati dan menghisap kelentit dan daging vagina isteriku secara perlahan-lahan… dengan cara seperti ini
Daku bisa berlama-lama menyenangkan Isteriku megngigil menahan nikmat.. terlebih saat cairan vaginanya
yang mulai mengalir deras keluar Ku reguk hingga tak bersisi… eehhhmmm… memainkan lidah di ujung kelentit
dan di didnding Vagina bisa membuat tubuh isteriku bergetar kuat …. semakin dia bergerak menjauh dari kepalaku..
semakin kukejar dan kutempel permukaan vagina isteriku…. aahhh…….
Aaauuww … di saat Isterku mulai bangkit berdiri karena tak tahan menerima hisapan Diriku pada Vaginanya… semakin Ku kencangkan cengkeraman lingkaran tangan-Ku pada sepasang pantat Isteri-ku… sementara kepalaku kutempelkan erat-erat kehadapan vaginanya…..
Paa… Papa… udah… aaauuhhh… ooohhh.. Paa… ngak tahan ….. Jerit lirih terlontar dari isteri-Ku…. kalau sudah
seperti ini…. apa boleh buat… dari pada membangun kan orang se isi rumah… yah kulepaslah dekapan Ku di Vaginanya…
Setelah Daku puas bercumbu nafsu dengan isteriku selama satu jam lebih … akhirnya aku beristirahat menonton teve …
sementara isteri-Ku cepat berlalu masuk ke kamar…….. Namun, belum lama aku menonton teve ….
kulihat pintu kamar Vivi, adik ipar-Ku itu yang tadinya tertutup rapat ternyata sudah terkuak kembali, sedikit
hanya terbuka beberapa cm. Ku perhatikan, kali ini kamar tidurnya gelap ….. tidak biasanya …..
Setelah menunggu beberapa saat, karena penasaran Daku menghampiri kamar tidur Vivi…. oouu memang terbuka,
lalu dengan hati-hati, perlahan-lahan Ku buka pintu kamar tidur Vivi… ku intip dengan seksama …uugghh….
samar-samar dalam keremangan kamar Kulihat Vivi tertidur dengan tertelungkup…. tapiii… Ammbbooiii…
Vivi tidur tidak mengenakan bad cover… sementara daster mininya terserak menyembulkan sepasang paha dan
pantat yang padat…. saking penasaran ingin melihat apakah Vivi tertidur dengan sepasang pantat yang terbuka
menantang … maka kuhampiri kasur dimana Vivi tertidur… Aaahh… baru dua-tiga langkah memasuki kamarnya …
kaki kanan ku menyentuh sepotong kain… segera kuambil kain itu … ouwwah..aahh… ternyata celana dalam mungil
milik Vivi berwarna gelap yang berserak dilantai… saat kuambil dan kupegang… mmmhhhh…. CD Vivi basah…..
tanpa sadar kucium CD Vivi …. uugghhhh… wangi khas cairan Vagina….
Kini Daku semakin curiga…. jangan-jangan Vivi memang mengintip percumbuan Daku dengan Isteri-Ku dari balik
pintu kamarnya yang gelap….. ah.. aku pun betul-betul penasaran … segera kudekati Vivi dikasurnya… dia masih
tertidur menelungkup dengan wajah menghadap pintu…. kearah diriku … tapi setelah kuperhatikan dengan teliti
sepasang pantatnya yang terbuka penuh memang tidak mengenakan celana dalam… alias polos…..
Antara penasaran sekaligus terangsang kemontokan paha dan pantat Vivi…. dengan spoantan kunyalakan lampu
meja belajarnya…. emmhh… benar-benar mulus, kenyal, putih nian sepasang pada dan pantat Vivi… ooohhh…
Daku berdecak kagum… sambil menelusuri lekuk liku daging Paha dan Pantat Vivi…… sambil terus memegangi
dan sesekali menciumi CD Vivi yang basah dengan cairan Vaginanya…..
Tiba-tiba saja terlintas dibenak-Ku untuk mengecek apakah Vivi betul-betul sudah tertidur pulas dari tadi … ataukah
dia berpura-pura tidur karena tadi dia sebenarnya mengintip KU bercumbu….. maka CD dan sarung yang kukenakan
sengaja Ku lepaskan …. dalam jarak dekat didepan wajah Vivi ….
hanya dengan mengenakan kaus singlet ditubuh sementara perutku ke bawah sudah polos Daku pun ber-Eksibisi….
Sembari menelusuri pemandangan Indah sepasang Paha dan Pantat Vivi yang putih montok, Daku pun ber-Onani
dalam jarak teramat dekat dihadapan wajah Vivi…. mmmhhh….. aaaahhhh… sengaja Daku bergumam lirih….
menikmati Keindahan dan kenikmatan ber-Onani di Depan Vivi sambil tidak lepas memperhatikan lekuk-lekuk
daging Paha dan Vagina Vivi…. oooohhhh… saaat Penis-Ku mulai menegang-kencang- dengan ujung yang …
Mengkilau….. kulirik wajah Vivi…
kuperhatikan Mata Vivi… ooohhhh…. ternyata bulu matanya yang lentik ..
bergerak-gerak dan bergetar-getar lembut tanda dirinya tidak tidur dan sedang aktif melilhat Daku ber-Onani di
hadapannya dengan Penis yang semakin panjang, besar, menonjolkan uliran urat yang kencang dengan daging
ujung Penis yang berwarna pink mengkilat…..
Karena sudah terlanjur ….. juga karena sudah terlalu nikmat melakukan Onani jarak dekat di wajah Vivi….
Daku pun semakin semangat memainkan tangan kanan-Ku mengocok-ngocok lembut batang Penis-Ku ….
Mengetahui bahwa Adisk Iparku Tersayang juga terkesima mengintip Penis-Ku dari balik bulu matanya yang lentik..
Daku benar-benar bergairah melakukan Onani….. Aahhhh…. oouuuwww…. Vivi… desah-Ku lembut.. tanpa sadar…
Syeer…syeer…. kutahan… dan kukendalikan aliran sperma-Ku yang keluar dari ujung penis-Ku….
Dengan menengadahkan telapak kanan kualirkan tetesan air mani-Ku ketangan… lalu cairan tersebut
ku oleskan ke batang Penisku sehingga seluruh Penisku hingga daging Ujungnya semakin mengkilat licin…..
Dengan olesan cairan sperma-Ku yang kental dan licin maka tangan kanan-Ku semakin lincah leluasa ber-Onani….
mmmhhh….. Daku pun semakin hot ber-Onani mengeluar masukkan ujung-batang Penisku dalam genggaman tangan..
sembari menggoyang-goyangkan pantatku layaknya bersenggama…. ooouuuuuu….
kukperhatikan bulu mata Vivi semakin terbuka agak lebar… jelas sudah kalau Vivi sedang menikmati keindahan
Batang Penis-Ku dan Goyangan-Goyangan Erotis-senggama-Ku …. oohh… ouw… kulihat gerak bibir senyum manis
terpancar dari wajah Vivi karena dirinya tampak senang sekali memandangi buah zakar dan Ujung-Batang Penis-Ku….
yang terus besar, tegang dan mengkilat….
Baru kusadari kemudian, tangan kiri Vivi ternyata bergerak-gerak perlahan dari balik tubuhnya yang mengarah pada
Vaginanya… ooouuu.. Vivi juga sedang bermasturbasi rupanya…. mengetahui hal itu.. Daku semakin bernafsu
melakukan Onanai dengan Hot ku percepat gerakan Onani Penis-Ku keluar masuk Genggaman tangan … den ….
Creett…. crreett… creettt… syyeerr….. Air Mani-Ku keluar Deras dari Ujung Penis-Ku lalu kutumpajkan ketelapak
tangan kiri-Ku…. tanpa bisa dicegah… Tubuh Vivi pun ikut yang tidur tertelungkup mengigal-bergetar cukup kuat
saat dirinya melihat dengan jelas pancaran Sperma-Ku yang mengalir muncrat ke telapak tangan …. aaahhhh Vivii…
Dengan seluruh Sperma yang ada kubasuh lagi batang Penis-Ku yang tetap tegang…. …crrek…creekk.. crreekk…
suara onani terdengar dari gesekan tangankananku yang penuh air mani …. sementara itu kuperhatikan
Vivi sudah lebih aktif menggerak-gerakkan tangan kirinya ke tengah-tengah pangkal pahanya…
seluruh badan Vivi kini sudah terlihat bergerak-gerak sebagai tanda dirinya sangat terangsang…. ooouuu…Nikmatnya..
Setelah puas ber-Onani sampai sperma-Ku habis-kering… secara demonstratif Daku mencium celana dalam Vivi
yang basah yang dari tadi kupegang terus….. dalam posisi tidurnya yang pura-pura itu … kulihat Vivi tersenyum
lebih lebar dari sebelumnya tanda dirinya pun ikut senang menikmati eksibisi sensual yang membahagiakan….
EKSIBISIi VIVI ….
Tanpa kuduga …. baru sekitar 15 menit Daku beritirahat tidur-tiduran sambil memejamkan mata di sofa ruang tamu….
dari kamar tidurnya Vivi keluar dengan mengenakan handuk saja yang dililitkan ditubuhkan…. kulirik dari balik
mataku yang pura-pura terpejam…. Vivi menghampiri diriku di Sofa… daannnn… aaiiihhhh…. aku terkejut…..
saat Vivi membuka handuknya lalu dihampar di meja dan dia duduk di tepi meja tepat dihadapan wajahku …..
Di ruang tamu yang terang benderang … tentunya Daku dapat melihat jelas
seluruh Tubuh Vivi yang Aduhai Indahnya..
sepasang daging Payudara Vivi tampak kenyal montok
dengan puting susunya yang mencuat kencang kemerahan …..
Pinggangnya yang ramping …… serta kulit pahanya yang putih, halus sintal….
Setelah duduk begitu dekat didepan wajahku… tanpa ragu sedikit pun Vivi duduk mengangkang ….
kedua pahanya dibuka lebar-lebar dengan ujung kaki jarinya yang menjinjit … Vivi mulai memperlihatkan
Keindahan pangkal paha, daging Vagina dan kelentinya yangn mengkal merekah berwarna merah muda …
dengan posisi duduk mengangkang dekat wajahku… Vivi dengan atraktif membuka bibir Vaginaya… Oooohhh…
Kekagumanku semakin bertambah terhadp bagian Genital Vivi…. yang mempertontonkan kelembutan,
kelenturan, grunjulan daging bagian dalam Vagina Vivi….
syyeerrr… sekujur tubuhku mulai memanas…. tegang…..
Seolah sudah tahu kalau diri-Ku sedang menonton peragaan Vagina Vivi,,,, Dia pun lantas dengan lembut
mempermainkan bibir-bibir Vaginanya yang kadang di kuak lebar .. lalu digesek-gesekkan dengan kedua
tangannya …. aahhhh… ooohhh Vivi …. aku berdesah dalam hati…. menahan rangsangan yang luas biasa…
Dengan gerakan-gerakan yang sangat mesra dan erotis Vivi mengelus-elus dengan cepat ujung kelentitnya…
diselang-seling dengan gerakan-gerakan tangannya dilipatan pangkal pahanya … lalu … dia pun mengingal-ngigal
sambil menguak-kan Vaginanya lebar-lebar …. mmhhh…… ingin sekali rasanya Daku mengelus-elus Vagina Vivi yang merekah Indah itu…… aauuuhh…
Seolah tahu akan niatku itu, Vivi tanpa Ku duga meraih tangan kanan-Ku lalu …
telapak tangan kanan ku di elus-eluskannya secara lembut ke Daging Vaginanya …. sssyyyeeerrr….
Penis ku menegang tinggi ….. sehingga Vivi melihat dengan jelas dari sembulan sarung-Ku…
Dengan tersenyum manis Vivi lantas berdiri semakin dekat dengan wajah ku …
Dalam posisi berdiri mengangkan tangan kanan-Ku diselipkan … di jepit di antara kedua pahanya – tepat
di tempelkan di daging Vaginanya ….
Dengan posisi itu, Daku yang pura-pura tiduran di sofa… tetapi tangan kanan Ku di kepit Pangkal Paha Vivi…
yang berdiri di depanku …. tanpa bisa ku tebak .. Vivi melakukan surprise ….
seperti naik kuda-kudaan … Pangkal Paha Vivi … Vagina Vivi degesek-gesekkan di sepanjang
pergelangan tangan hingga ke lengan Ku mendekati pangkal lengan ….
Aaauuuwww… tubuh ku tanpa bisa dicegah ikut bergetar ….. Penis Ku pun kian Menegang
Sementara Vivi semakin Asyik masyuk menikmati gesekan-gesekan lembut pangkal Paga-Vaginanya ke
sepanjang lengan kananku…… Ssyyyeerrrr… Ssyyyeeerrr….. Ssyyyeerrr…. tiba-tiba dari vagina Vivi
keluar cairan agak kental yang hangat …….. Ooooooo…… Crreettt..Creeettt..Crreeettt.. dari ujung Penis Ku
keluar cairan sperma …..
Melihat Ujung penisku yang mengeluarkan Sperma dan membasahi sarung …. Vivi pun mengecup-ngecup
menyerup cairan yang membasahi sarung-Ku …. tindakan Vivi ini seolah hendak melakukan revanche
atas Diriku yang menciumi Celana Dalamnya yang basa…..
Oooo… usngguh-sungguh kejutan yang kudapat dari Vivi … Adik Iparku Tersayangng…
Setelah selesai mengecup-ngecup dan menyerup-nyerup sarungku yang basah oleh Sprema …
Vivi dengan lembut membersihkan sisa-sisa cairan Vaginanya yang masih membasahi legnanku….
Lagi-lagi Vivi membuat kejutan dengan… tiba-tiba dia menggesek-gesekkan Payudara dan Puting Susunya
kenyal dan kencang ke Bibir Ku…. Oooouuuwwww…. Viviii…..
Aaahh Gilanya Vivi mencium Bibir Ku bukan dengan Bibirnya tetapi dengan Vaginanya yang di oles-oles kan
ke Mulut Ku…. mmmhhhh…ooohhh Viviiii….
Harum Mewangin Nian Vagina Mu Viii…..
demikian Al kisah Awalku ber Eksibisi dan Ber-Eksibisionis dengan Vivi Adik Ipat-Ku tersayang




Posted in: , , , , , | Posted by :